Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Rabu 8 Desember 2021

Rabu, 08 Desember 2021
Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

    
Cintai bunda kita. Dan ia akan memperoleh rahmat yang berlimpah-limpah untuk membantumu untuk mengalahkan pergumulanmu sehari-hari. (St. Josemaria Escriva

Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti mempelai laki-laki mengenakan perhiasan kepala.
 
(Yes 61:10)

Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang bunyinya antara lain sebagai berikut: Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: "Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman."
  
Doa Pembuka 

Ya Allah, dalam diri Perawan Maria yang dikandung tanpa noda, Engkau telah menyiapkan kediaman yang layak bagi Putra-Mu. Sebagaimana Engkau telah membeaskan dia dari setiap noda dosa, semoga berkat doanya Engkau pun memperkenankan kami sampai kepada-Mu dalam keadaan suci murni. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
  
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
   
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.

3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:3-6.11-12)
  
"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."
  
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut kepuusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:26-38)
  
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
  
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus


Renungan
   
Dikandung Tanpa Noda adalah Maria dikandung dalam rahim ibunya tanpa noda dosa.

Doktrin Gereja menyatakan bahwa, sejak saat pertama keberadaannya, Maria dilindungi oleh Tuhan dari Dosa Asal dan dipenuhi dengan rahmat pengudusan yang biasanya datang dengan baptisan setelah lahir. Gereja Katolik percaya Maria bebas dari dosa pribadi dan dosa turun-temurun.

Dikandung Tanpa Noda diumumkan sebagai dogma pada tahun 1854 oleh Paus Pius IX. Ini berarti bahwa itu harus diterima sebagai pernyataan iman yang sempurna.

Tapi mengapa fokus seperti itu pada Maria? Namun kita harus ingat bahwa setiap pengajaran tentang Maria pada akhirnya harus menunjuk kepada Kristus.
 
Meskipun Allah menghapus dosa dari Maria pada saat dia dikandung, Dia tidak menghapus kehendak bebasnya dan kebebasan memilihnya.

Pada Kabar Sukacita, Maria membuat pilihannya agar rencana Allah digenapi di dalam dirinya.

Kita telah dibersihkan dari dosa pada saat pembaptisan kita. Sekarang bagi kita untuk tetap berada dalam kasih karunia Tuhan dengan memilih untuk selalu melakukan kehendak Tuhan, sama seperti Maria memilih untuk melakukan kehendak Tuhan.

Pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda ini, marilah kita juga memohon dengan perantaraan Bunda Maria untuk rahmat melakukan kehendak Tuhan selalu 


Hal-hal mulia dikatakan tentang engkau, ya Maria, sebab dari padamu telah lahir surya kebenaran, yaitu Kristus, Tuhan kita. (Mzm 87:3; Luk 1:49)

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Selasa 7 Desember 2021

Selasa, 07 Desember 2021
Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja 

“Orang yang mau membawa damai, hatinya harus terlebih dahulu bersih dari segala dosa, supaya tidak ada perseteruan dan pertentangan yang keluar dari temperamennya.” (St. Ambrosius)
  

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."(1 Sam 2:35)

Doa Pembuka 

Allah Bapa, pembela umat beriman, Engkau mengangkat Santo Ambrosius menjadi uskup. Bangkitkanlah kiranya di dalam Gereja-Mu pemimpin-pemimpin yang kuat dan bijaksana. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.              
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
    
"Allah menghibur umat-Nya."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Terdengarlah suatu suara, “ Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.

2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.

4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.    
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (18:12-14)
     
"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

Demikianlah Sabda Tuhan 
Terpujilah Kristus



Renungan

Dikatakan bahwa dua hari terpenting dalam hidup Anda adalah hari Anda dilahirkan dan hari Anda mengetahui alasannya.

Di antara dua hari yang disebut paling penting dalam hidup kita ini, kita akan memiliki pertanyaan tentang hidup dan tujuannya.

Dan saat kita mencoba mencari tahu arti hidup dan tujuannya, kita perlahan akan memahami mengapa kita harus mempelajari pelajaran hidup yang menyakitkan.

Ini untuk membantu kita menyadari bahwa kita tidak akan hidup selamanya di dunia ini.

Seperti yang dikatakan oleh bacaan pertama: "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” 
  
Tapi hidup bukan hanya tentang finalitas dan penghentian.

Karena sebanyak rumput layu dan bunga layu, Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.

Dan Firman itu menjadi daging di dalam Yesus. Dan Yesus memberi tahu kita dalam Injil hari ini bahwa Bapa kita di surga tidak pernah berkehendak bahwa salah satu dari anak-anak kecil ini akan hilang.

Semoga suatu hari kita mengetahui bahwa agar Tuhan menemukan kita dan menyelamatkan kita, kita harus menjadi kecil dan rendah hati.

Tuhan pertama kali datang kepada kita sebagai bayi kecil dan rendah hati. Semoga kita kembali kepada Tuhan sebagai anak-anak-Nya yang kecil dan rendah hati.
 
Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan hasilmu tinggal tetap. (Yoh 15:16)

Doa Penutup

Bapa kami yang ada di surga, Engkau tidak menghendaki seorang pun di antara kami yang tersesat dan hilang, maka dengan sabar Engkau akan mencari dan menemukan kami kembali. Biarlah tangan kami selalu Kautuntun dan Kaubimbing ke tempat yang Kaukehendaki. Amin. 

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Senin 6 Desember 2021

Senin, 06 Desember 2021
Hari Biasa Pekan II Adven 
Pfak. St. Nicholas
  
“Mengenai misteri Allah dalam Yesus Kristus dan Gereja-Nya. Tanpa aktivitas teologis yang sehat dan kuat, Gereja berisiko [mengalami] kegagalan dalam memberikan ekspresi penuh mengenai harmoni antara iman dan akal budi.” (Paus Benediktus XVI)

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang. (Yer 31:10; Yes 35:4)
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahabaik, Perkenankanlah kami mengabdi pada-Mu dengan hati tulus ikhlas, agar kami layak menyambut misteri penjelmaan Putra-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)
  
"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."
     
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
RefAllah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.

2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.

3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 33:22) 
Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!

Inilah Injil Suci menurut Lukas (5:17-26)
 
"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus

 
Renungan
      
     Jika seorang bayi lahir hari ini dan jika orang tuanya masih memikirkan nama Kristen untuk bayinya, maka mereka mungkin ingin mempertimbangkan santo yang dihormati Gereja hari ini.

Hari ini Gereja menghormati St. Nicholas, alias Santa Claus, yang berasal dari nama Belanda Sinterklaas.

Dan dengan datangnya musim perayaan, akan baik untuk diingatkan akan pengaruhnya di musim khusus ini.

St. Nicholas hidup pada abad ke-4 dan dia menggunakan seluruh warisannya untuk membantu yang membutuhkan, yang sakit, dan yang menderita. Dia mendedikasikan hidupnya untuk melayani Tuhan dan diangkat menjadi Uskup Myra (bagian dari Turki modern) saat masih muda. Uskup Nicholas menjadi terkenal di seluruh negeri karena kemurahan hatinya kepada mereka yang membutuhkan, perlindungannya terhadap anak-anak, dan kepeduliannya terhadap pelaut dan kapal.

Karena banyak mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraannya, ia juga dikenal di Timur sebagai Nikolaos the Wonderworker.

Dia memiliki reputasi untuk memberi hadiah secara rahasia, seperti menaruh koin pada sepatu anak-anak miskin dan yang membutuhkan, dan dengan demikian menjadi model untuk Santa Claus modern. Bola dekoratif emas di pohon Natal adalah simbol dari koin emas yang diberikan oleh St. Nicholas.

St Nicholas dan semua orang kudus lainnya sepanjang sejarah adalah perwujudan dari janji-janji Tuhan kepada umat-Nya dari zaman ke zaman.

Dalam Injil, kita mendengar tentang seorang lumpuh di tempat tidur dan teman-temannya mencoba membawanya ke hadapan Yesus.

Tetapi orang banyak itu tidak memungkinkan mereka untuk menemukan cara untuk masuk. Bisa juga orang banyak itu mengatakan kepada mereka bahwa tidak mungkin untuk masuk. Orang banyak itu sama sekali tidak akan memberi jalan bagi orang lumpuh itu dan teman-temannya .

Namun hal itu tidak menghentikan mereka untuk memikirkan cara lain untuk sampai kepada Yesus. Jadi mereka naik ke atap  dan menurunkan dia dan tandunya ke bawah melalui ubin tepat di tengah-tengah pertemuan, tepat di depan Yesus!
 
Dan Yesus melihat iman mereka. Dan Injil mengatakan ini kepada kita - Tanpa iman, tidak ada yang mungkin. Dengan iman, tidak ada yang tidak mungkin.

Ketika kita dihadapkan pada kesulitan besar dan situasi tanpa harapan, bacaan pertama memberi tahu kita ini: “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!”
 
 Dengan iman, kita akan mampu menghadapi kesulitan besar itu dan mengatasi situasi tanpa harapan.

Perbedaan antara yang mungkin dan yang tidak mungkin terletak pada keteguhan iman, seperti yang telah ditunjukkan oleh orang lumpuh dan teman-temannya kepada kita. Mari kita teguh dalam iman kita, dan Tuhan akan membuat segalanya menjadi mungkin. 

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Jumat 3 Desember 2021

Jumat, 03 Desember 2021

Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi  (Jumat Pertama)
   
“Asal ada yang mengajarkan pokok-pokok agama Kristiani kepada mereka, aku yakin bahwa mereka akan menjadi orang Kristen yang baik sekali.” (St. Fransiskus Xaverius)
 
  
Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.
 (Mzm 95:3-4

Aku akan memuji Engkau, Tuhandi antara bangsa-bangsa; Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah. (Mzm 18 (17): 50; 22 (21): 23)


Aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa. Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku.
 (Mzm 18 (17): 50; 22 (21): 23)
   
Doa Pembuka


Allah Bapa, keselamatan umat manusia, pelbagai bangsa Kaujadikan milik-Mu berkat pewartaan Santo Fransiskus Xaverius, imam dan misionaris-Mu. Semoga semangat misionernya berkobar di hati umat-Mu, sehingga di mana-mana umat berkembang dengan suburnya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.              
    
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
  
  
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
  
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman
    
Inilah Injil Suci menurut Markus (16:15-20)
  
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
   
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus

   
Renungan

St. Fransiskus Xaverius adalah murid St. Ignatius dari Loyola, dan dia adalah salah satu pendiri Serikat Yesus dan salah satu dari tujuh Yesuit pertama yang dibentuk pada tahun 1534.

Dia memimpin misi yang luas ke Asia dan dia berpengaruh dalam penyebaran iman terutama di India.

Dia bahkan berkelana sejauh Tiongkok tetapi dia hanya mampu mencapai apa yang sekarang menjadi Hong Kong. Bahkan, dia meninggal di sana pada tanggal 3 Desember 1552.

Dalam perjalanannya, ia juga mempertobatkan banyak orang di India, terutama Goa, dan juga di Indonesia dan Jepang. Dia dikatakan telah mempertobatkan lebih banyak orang daripada yang dilakukan orang lain sejak St. Paulus.

Untuk alasan ini dia adalah santo pelindung misi, bersama dengan St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus.

Dan seperti St. Paulus, St. Fransiskus Xaverius juga menganggap pemberitaan Kabar Baik bukan hanya sebagai kewajiban tetapi juga sebagai berkat.

Seperti yang dikatakan St. Paulus dalam bacaan pertama, dia menjadikan dirinya sebagai budak bagi semua orang untuk memenangkan sebanyak mungkin bagi Tuhan.

Seperti St. Paulus, St. Fransiskus Xaverius juga menjadikan dirinya segala sesuatu bagi semua orang untuk menyelamatkan dengan cara apa pun.

Seperti St. Paul, St. Fransiskus Xaverius meninggalkan warisan karya dan semangat misionaris yang membentuk cetak biru dan dasar iman Katolik di negara-negara tersebut.

Seperti yang dijanjikan Tuhan Yesus, Dia bekerja dengan St. Fransiskus Xaverius dan meneguhkan firman-Nya dengan tanda-tanda.

Kita telah melihat tanda-tanda ini, dan semoga kita terus melihat tanda-tanda ini sehingga kami pada gilirannya akan mewartakan Kabar Baik, seperti yang dilakukan St. Fransiskus Xaverius.
   
Pada sosok St. Fransiskus Xaverius, kita dapat melihat kata-kata dari Injil hari ini sedang digenapi.

Dan kata-kata Injil, Kabar Baik, akan terus digenapi di dalam diri kita selama kita mau mewartakan Kabar Baik dalam perkataan dan tindakan.

Kita harus selalu ingat bahwa itu bukan kesesuaian kita untuk tugas itu, melainkan ketersediaan kita untuk misi itu.


Tuhan bersabda, “Pergilah ke seluruh dunia, dan maklumkanlah Injil! Aku besertamu setiap hari!” (Mrk 16:15; Mat 28:20)


Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. (Mat 10:27)


Doa Penutup 

Terima kasih Bapa atas teladan Santo Fransiskus Xaverius, mampukanlah aku untuk menjadi utusan-Mu saat menjalankan kerasulan dalam hidup ini dengan setia dan kebenaran yang berasal dari-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Hardian, Kamis 2 December 2021

Kamis, 02 Desember 2021
Hari Biasa Pekan I Adven

“Apabila Yesus menyatakan, kapan Ia akan datang kembali, kedatangan-Nya tidak berarti lagi, dan tidak lagi diharapkan oleh bangsa dan zaman.” (St. Efrem)
  
 
Engkau sudah dekat, ya Tuhan, dan segala jalan-Mu benar; sejak dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.(Mzm 119:151-152)

Doa Pembuka


Allah Bapa, sumber pengharapan, bantulah kami merindukan kedatangan Kristus, Putra-Mu. Bila Ia tiba dan mengetuk, semoga kami didapati-Nya berjaga dalam doa dan menyambut-Nya dengan gembira. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.   

Bacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)
  
"Bangsa yang benar dan tetap setia biarlah masuk."
   
Pada masa itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita. Bukalah pintu-pintu gerbangnya, agar masuklah bangsa yang benar dan yang tetap setia. Engkau menjaga orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. Kota-kota di atas gunung telah ditaklukkan-Nya; benteng-benteng yang kuat telah dirobohkan-Nya, diratakan-Nya dengan tanah dan dicampakkan-Nya menjadi debu. Kaki orang-orang sengsara dan telapak orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan.
Atau. Alleluya
Ayat. (Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada manusia! Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan!

2. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali pada tanduk-tanduk mezbah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 55:6)
Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat.   
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (7:21.24-27)
 
"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan! Tuhan!’ akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

 Membangun rumah di atas bukit tentu bukan tugas yang mudah, tetapi upayanya sepadan dan hasilnya jelas.

Kita bisa yakin dengan pemandangan yang indah dan saat hujan deras, rumah di puncak bukit akan terhindar dari bahaya banjir.

Tetapi untuk membangun rumah di atas batu yang berada di atas bukit mungkin menjadi hal yang berbeda sama sekali.

Batuan, terutama batuan besar di puncak bukit akan memberikan perasaan genting yang stabilitasnya akan tergantung pada keadaan kebetulan, kondisi yang tidak diketahui, atau perkembangan yang tidak pasti. Dan ada juga kurangnya keamanan atau stabilitas yang mengancam dengan bahaya.

Dalam Injil, Yesus berkata bahwa orang yang berakal akan membangun rumahnya di atas batu, dan saat hujan turun dan banjir naik dan angin kencang bertiup, itu tidak akan roboh.

Tetapi orang yang berakal dan bijaksana juga akan melihat dan melihat di mana batu ini berada. Dia pasti tidak akan membangun rumahnya di atas batu yang berada di atas bukit. Itu terlalu berbahaya.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar nyanyian kemenangan Yehuda - “Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita."
  
Dan kota yang kuat ini tidak lain dibangun di atas Tuhan yang adalah Batu Karang yang kekal, dan di atas Batu Karang inilah orang-orang harus percaya.

Tentu saja, kita akan membangun rumah dan kehidupan kita di atas sesuatu yang stabil dan aman seperti di atas batu.
        
Doa Penutup
 
Allah yang Maharahim, ajarilah aku supaya dalam hidup ini selalu mampu melakukan apa yang Engkau kehendaki dan Roh Kebijaksanaan menyertai langkah hidupku hari demi hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Rabu 1 Desember 2021

Rabu, 01 Desember 2021
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia 

“Berbahagialah penjara, yang mengantar para hamba Allah menuju surga.” (St. Siprianus)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.  (Luk 4:18)

Doa Pembuka 

Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Dionisius dan Redemptus. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          

  Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)    
  
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
    
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.

2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.

4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Inilah Injil Suci menurut Matius (15:29-37)
 
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
   
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus


Renungan
 
"Saya telah menemukan paradoks hidup: bahwa jika Anda mencintai sampai sakit, tidak akan ada lagi yang terluka, hanya cinta." (Bunda Teresa)

Memang sebuah paradoks, dan memang sesuatu untuk dipikirkan dan akan membuat kita terus berpikir.

Tetapi paradoks bukan tentang teori untuk kita analisis dan hanya untuk dipikirkan.

Ini adalah deskripsi tentang realitas yang harus kita alami sebelum kita dapat menggapai kebenaran dalam paradoks.

Para murid dalam perikop Injil menghadapi situasi kekurangan makanan ketika Yesus mengatakan kepada mereka bahwa Dia ingin memberi makan orang banyak.

Reaksi para murid adalah “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?”

Tetapi dari sedikit yang telah mereka berikan kepada Yesus, mereka melihat apa hasilnya dan itu pasti membingungkan mereka.

Dari situ kita dapat mengatakan bahwa ketika Anda memberi sampai Anda tidak memiliki apa-apa, Tuhan pada gilirannya akan memberi Anda sesuatu.

Mungkin paradoksnya di sini adalah ketika kita memberi sampai sakit, maka tidak akan ada lagi yang terluka, kita hanya akan memberi dengan cinta.

Semoga kita memahami hal ini saat kita mempersiapkan diri selama masa Adven ini untuk mengalami pemberian diri Yesus pada hari Natal. Tuhan memberkati.
    
 
 


Sesungguhnya, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan mencerahkan mata hamba-Nya.  (Yes 40:10; 35:5)

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Selasa 30 November 2021

Selasa, 30 November 2021
Pesta St. Andreas, Rasul

“Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak dari Dia, ia bergegas lari menuju saudaranya, untuk membagi dengan dia apa yang diketahuinya” (St. Yohanes Krisostomus) 

Di tepi Danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara: Petrus dan Andreas. Ia memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku. Kamu akan Kujadikan nelayan manusia.” 
 (Mat 4: 18-19)

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahamulia, Santo Andreas, Rasul-Mu telah menjadi pewarta dan pemimpin Gereja-Mu. Kami mohon dengan rendah hati, semoga ia pun senantiasa mendoakan kami di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (10:9-18)
   
"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah."
    
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.

2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:19)
Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Inilah Injil Suci menurut Matius (4:18-22)
  
"Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
  
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segara meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihatnya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.


Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus

 
Renungan
 
Sebagian besar dari kita akan menghindar dari pusat perhatian dan lebih suka bekerja di belakang layar.

Setelah merasakan cita rasa pusat perhatian, mungkin sulit untuk melangkah kembali ke latar belakang dan kembali berada di belakang layar.

Kita sering menyebutnya "tidak bisa melepaskan".

St Andreas selalu disebut sebagai saudara St Petrus.

Gelar itu memberi kesan bahwa St. Andreas adalah seseorang yang selalu berada di belakang layar, seseorang yang mengikuti di belakang St. Petrus.

Bahkan Injil hari ini tampaknya menyiratkan gagasan itu ketika menceritakan tentang Yesus memanggil Petrus dan Andreas, dalam urutan itu.

Tetapi dalam Injil menurut St. Yohanes, Andreaslah yang pertama kali mengikuti Yesus, dan Andreaslah yang memberi tahu Petrus bahwa dia telah menemukan Mesias.

Peran St Andreas dalam Injil mungkin sedikit tetapi tetap signifikan.

Selain menjadi yang pertama mengikuti Yesus dan memimpin Petrus kepada-Nya, St Andreas juga berperan penting dalam menunjukkan anak laki-laki dengan roti jelai dan ikan yang kemudian menyebabkan mukjizat penggandaan roti.
 
Pada sosok St. Andreas, kita melihat cerminan diri kita dan misi kita.

Mengikuti Kristus adalah prioritas utama kita dan memimpin orang lain kepada Kristus adalah misi kita.  

Andreas mengatakan kepada saudaranya Simon: Kami telah menemukan Mesias, (artinya: Kristus), dan ia membawanya kepada Yesus.  (Bdk. Yoh 1:41-42)

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Senin 29 November 2021

Senin, 29 November 2021
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Gereja selalu merayakan Masa Adven secara khusus dan khidmat (St. Karolus Borromeus)
  


Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang. (
Yer 31:10; Yes 35:4)
   

Doa Pembuka

Allah Bapa, sumber pengharapan, bantulah kami merindukan kedatangan Kristus, Putra-Mu. Bila Ia tiba dan mengetuk, semoga kami didapati-Nya berjaga dalam doa dan menyambut-Nya dengan gembira. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.      
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)     
 
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
       
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
  
  
Orang-orang Israel yang selamat akan disebut kudus karena telah dibersihkan dari segala noda. Semuanya akan dilindungi Tuhan siang dan malam.
   
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)
 
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian terhadap angin ribut serta hujan.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.          
    
Inilah Injil Suci menurut Matius (8:5-11)
   
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
    
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus

 
Renungan
   
  Dalam masyarakat kita yang beradab di mana ada hukum dan ketertiban, membawa pisau dengan panjang tertentu merupakan pelanggaran yang dikategorikan sebagai senjata ofensif.

Hukuman untuk pelanggaran semacam itu bisa sangat berat, terutama untuk membawa senjata ofensif.

Tetapi bahkan pisau dapur pun dapat berubah menjadi alat yang berbahaya jika berada di tangan orang yang berniat jahat.

Tapi dalam masyarakat beradab kita, kita tidak akan membawa senjata seperti pisau bahkan jika kita berniat untuk menyakiti seseorang. Tapi kita membawa "pisau" itu di dalam hati kita.

Dan “pisau” itu keluar dari mulut kita berupa kata-kata kasar dan menyakitkan, kata-kata fitnah dan hinaan, kebohongan dan kata-kata menipu.

Jadi, menempa pedang menjadi mata bajak dan tombak menjadi arit hanya dapat membasmi senjata yang membahayakan dan membunuh.

Tetapi senjata yang kita bawa di hati kita lebih berbahaya karena dapat menimbulkan luka yang tidak terlihat dan menyiksa kehidupan orang lain.

Tetapi dalam Injil, kita mendengar seorang perwira, seorang prajurit yang akrab dengan senjata dan pertumpahan darah, mendekati dan memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan hamba-Nya.

Perwira itu tahu bahwa senjata bisa melukai dan membunuh, tidak ada senjata yang bisa menyembuhkan dan menyelamatkan. Dia harus meninggalkan senjata apa pun yang dia miliki, baik di tangan atau di hatinya, dan berbalik kepada Yesus yang datang untuk menyembuhkan dan menyelamatkan.

Semoga kita dapat menemukan "senjata" apa yang tersembunyi di dalam hati kita dan menyerahkannya kepada Yesus saat kita memulai masa Adven kita.

 
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai, agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu.   (Mzm 106:4-5; Yes 38:3)
 

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Jumat 26 November 2021

Jumat, 26 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Tuhan tidak hanya berbicara tentang generasi ketika [Yesus] hidup, melainkan juga generasi orang percaya; karena Dia tahu bahwa generasi dibedakan bukan hanya dengan waktu tapi juga dengan cara penyembahan dan praktek religiusnya”  --- St. Yohanes Krisostomus


Kepada Putra Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kerajaan. Dan segala bangsa, suku dan bahasa berbakti kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa. 
 (bdk. Dan 7:14)

Doa Pembuka 


Allah Bapa kami yang mahaagung, datanglah kiranya kerajaan-Mu di dunia dan tumbuhkanlah harapan pada setiap orang, yang menderita kesulitan dan kesengsaraan, melalui Yesus, Sabda-Mu pembawa harapan. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)
   
  
"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."
  
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Daniel 3:75.76.77.78.79.80.81)
* Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung
* Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi
* Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit
* Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai
* Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air
* Pujilah Tuhan, hai unggas di udara
* Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:28)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:29-33)
  
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
  
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus



Renungan
   
Sering dikatakan bahwa apa yang kita lihat adalah apa yang kita dapatkan. Tetapi di sisi lain, selalu ada lebih dari yang terlihat.

Apa yang kita lihat akan memberi kita kesan dan opini pertama. Tetapi ketika kita mulai memikirkannya, kita akan menemukan makna yang lebih dalam dan bahkan misteri di baliknya.

Bacaan pertama berbicara tentang Daniel yang melihat penglihatan di malam hari. Itu mungkin sudah memberi kita beberapa gagasan tentang arti dari penglihatan-penglihatan itu.

Untuk satu, itu tidak akan begitu jelas artinya karena malam selalu misterius dan hal-hal tidak dapat dilihat dengan jelas dan selalu ada sesuatu yang tersembunyi.

Tapi yang jelas adalah perebutan kekuasaan kerajaan duniawi dan kebangkitan dan kejatuhan kerajaan.

Tapi saat Daniel menatap ke dalam penglihatan malam, dia melihat sesuatu yang lebih dari sekedar duniawi.

Datang dari awan surga adalah orang yang dianugerahkan kedaulatan, kemuliaan dan kerajaan, dan kerajaan-Nya tidak akan pernah berlalu dan tidak akan dihancurkan.

Itu seperti visi di dalam visi, sesuatu yang lebih dari sekadar memenuhi mata.

 Dalam Injil, Yesus menggunakan tunas pohon ara untuk memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar musim panas yang sudah dekat.

 Kerajaan Allahlah yang sedang memanifestasikan dirinya di tengah-tengah orang biasa.

  Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati.  
  
 Namun, Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya. Oleh karena itu, berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.


Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.  (Luk 21:33)
 

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Kamis 25 November 2021

Kamis, 25 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Sesuatu yang berharga sudah sepatutnya dicapai dengan jerih payah” (St. Teresa dari Avila)

Pujilah Tuhan, hai seluruh bumi! Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
(Dan 3:47)

Doa Penutup


Allah Bapa kami di surga sumber cahaya cemerlang dalam penderitaan dan kegelapan Engkau menghendaki memancarkan cahaya dan memberikan hiburan lewat Yesus, Putra Manusia. Kami mohon, semoga kami selalu terbuka untuk menerima sabda-Nya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.         
  
Bacaan dari Nubuat Daniel (6:12-28)
  
   
"Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa."
   
Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja, “Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Tuanku, akan dilemparkan ke dalam gua singa?” Raja menjawab, “Memang! Perkara itu sudah pasti, menurut undang-undang orang Media dan Persia yang tidak dapat dicabut kembali.” Lalu mereka berkata kepada raja, “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan Tuanku, ya Raja. Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.” Mendengar hal itu sangat sedihlah raja, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel. Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya. Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, “Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah.” Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!” Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman. Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa. Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?” Daniel menjawab, “Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa. Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku. Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah.” Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya, “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa, dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:68.69.70.71.72.73.74)
* Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan gemawan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Biarlah bumi memuji Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:28)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:20-28)
 
"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
   
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu. Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”


Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus

 
Renungan
 
Dilemparkan ke dalam sarang singa berarti berada di tempat atau keadaan yang sangat tidak menguntungkan, antagonisme, atau permusuhan.

Dan biasanya bukan yang kuat dan perkasa yang dilemparkan ke dalam gua singa, tetapi yang lemah dan tidak bersalah.

Dan tidak diragukan lagi, tidak banyak yang selamat dan keluar hidup-hidup dari sarang singa. Kematian hampir pasti dan kematian yang mengerikan pada saat itu.

Nabi Daniel dilemparkan ke dalam gua singa oleh para penuduhnya yang sebenarnya hanya iri dengan pangkatnya yang tinggi dan dia juga menikmati kebaikan raja.

Jadi mereka memasang jebakan dengan kedok agama dan raja tanpa curiga menandatangani dekrit, dan yang tidak bisa dicabutnya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa para komplotan itu lebih ganas dan tidak manusiawi dibandingkan dengan singa-singa di sarang.

Tetapi sekali lagi, Tuhan datang untuk membantu mereka yang tidak bersalah dan mereka yang setia kepada-Nya; Tuhan menyelamatkan Daniel dengan mengirimkan malaikat untuk menutup rahang singa dan menyelamatkan Daniel dari kematian.

Akan ada banyak sarang singa yang mungkin akan kita lempar oleh mereka yang melawan kita karena suatu alasan.

Seperti Daniel, marilah kita tetap setia pada jalan Tuhan dan percaya pada pertolongan Tuhan yang menyelamatkan.

Dengan melakukan itu, kita akan selamat dari sarang singa dan hidup untuk mewartakan karya-karya Tuhan yang besar dan menakjubkan.

Doa Penutup

Allah, sumber karunia dan rahmat, apa yang telah kami kerjakan hari ini merupakan usaha untuk mengembangkan talenta yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga Engkau berkenan menerimanya dan besok sudi menganugerahi kami rahmat berlipat ganda demi kemuliaan dan pujian kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Rabu 24 November 2021

Rabu, 24 November 2021
Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, dkk., Imam dan Martir

“Para martir bahagia, yang telah minum dari piala! Mereka telah mengakhiri penderitaan dan menerima penghormatan” (St. Agustinus)


 
Semoga kita tidak pernah bermegah, kecuali dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab pemberitaan tentang salib adalah kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan. 
(Bdk. Gal 6: 14; Bdk. 1Kor 1:18)


Doa Pembuka 


Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Andreas Dung Lac dan kawan-kawannya. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)   
  
"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."
   
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:12-19)
   
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
  
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus


Renungan

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengar pesan dari Kitab Suci yang mengingatkan kita semua akan kenyataan bahwa menjadi pengikut Tuhan sering kali kita akan menghadapi tantangan, pencobaan, kekecewaan, penghinaan dan penganiayaan saat kita berjalan masuk jalan Tuhan, dan kita kemungkinan besar akan menghadapi tekanan dan godaan untuk meninggalkan jalan kita dan menjauh dari jalan Tuhan.

Namun, melalui apa yang telah kita dengar dalam perikop Kitab Suci kita hari ini, kita mendengar tentang kepastian Tuhan bahwa Dia akan menyertai mereka yang selalu setia kepada-Nya. Dia tidak akan meninggalkan mereka dalam kegelapan dan Dia juga tidak akan membiarkan kita menghadapi kehancuran. Ya, akan ada tantangan di jalan kita dan sepanjang perjalanan kita, tetapi selama kita tetap setia pada iman kita dan bertekun kuat dalam komitmen kita kepada Tuhan, Dia akan setia kepada kita dan Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita semua.

Pada akhirnya, semua ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa Tuhan akan selalu menang pada akhirnya, tidak peduli apa yang harus kita tanggung sebagai bagian dari pergumulan hidup kita sehari-hari, sebagai murid Tuhan yang setia. Jika kita terus berharap kepada Tuhan dan tetap setia kepada-Nya, kita pasti tidak akan kecewa karena Tuhan sendiri akan berada di sisi kita, menjamin kita dan menjaga bagi kita warisan yang telah Dia simpan untuk kita.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita mendengar kesempatan lain tentang bagaimana Tuhan tetap setia pada janji-janji-Nya dan memelihara umat-Nya yang setia, seperti yang kita dengar dari Kitab nabi Daniel kisah tentang bagaimana Tuhan akhirnya membebaskan umat-Nya Israel dari tangan Tuhan, penindas mereka, sebagai raja Babilonia terakhir, Belsyazar menemui ajalnya dan akhir kerajaannya. Raja Belsyazar sangat tidak menghormati Tuhan, karena dia dan para bangsawannya menggunakan bejana suci yang disita dari Bait Allah sebagai bejana minum sebagai ejekan bagi Tuhan.

Pada saat itu juga, Tuhan menunjukkan sebuah tanda besar yang akan mengantar berakhirnya kerajaan Nebukadnezar dan penerusnya yang agung dan membanggakan, ketika tangan Tuhan sendiri menelusuri kata-kata di dinding istana di depan mata raja dan semua orang. dari para bangsawannya, memproklamirkan akhir Babel dan pengambilalihan yang akan segera terjadi oleh Persia di bawah raja Cyrus yang akan menjadi orang yang membebaskan dan membebaskan orang-orang buangan Israel di Babel dan mengizinkan mereka kembali ke tanah air mereka.

Dan apa yang Tuhan katakan melalui nabi Daniel menjadi kenyataan pada malam itu juga ketika Persia menggulingkan pemerintahan Belsyazar dan menghancurkan selamanya orang-orang yang menghina kehormatan dan kemuliaan Tuhan dengan tindakan jahat mereka. Dan Tuhan setia kepada umat-Nya setelah menebus dosa-dosa mereka, mengingat mereka setiap saat dan membawa mereka kembali ke tanah yang pernah menjadi milik mereka dan nenek moyang mereka.

Saudara dan saudari dalam Kristus, kita semua diingatkan bahwa kita semua tidak boleh takut untuk mengikuti Tuhan dan menyerahkan diri kita kepada-Nya karena pada akhirnya, Tuhan selamanya setia pada Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita. Dia tidak akan melupakan kita, tetapi Dia akan memberi upah kepada kita semua yang tetap benar-benar setia kepada-Nya, bertahan dan bertekun melalui berbagai cobaan dan tantangan dalam perjalanan kita menuju-Nya.

Sekarang, kita semua ditantang untuk tetap benar-benar setia kepada Tuhan, memikul salib kita dalam hidup dan mengikuti Tuhan. Apakah kita mampu mendedikasikan diri kita dengan semangat dan berkomitmen untuk melayani kemuliaan Tuhan yang lebih besar mulai sekarang? Apakah kita mau dan mampu membela iman kita ketika situasi menuntutnya? Apakah kita mampu menjalani hidup kita mulai sekarang dengan kasih yang tulus kepada Tuhan dan menjadi saksi kebenaran-Nya di setiap saat dalam hidup kita?

Inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita miliki, untuk mengingatkan kita dan untuk menguatkan kita dalam tekad kita untuk menjadi murid Kristus yang setia mulai sekarang. Semoga Tuhan selalu bersama kita dan semoga Dia menguatkan kita dan memberdayakan kita dalam perjalanan kita, sekarang dan selamanya. Amin.  
  

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
(Mat 5:10)

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Rabu 23 November 2021


Selasa, 23 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Kitab Suci melukiskan pembaharuan yang penuh rahasia itu, yang akan mengubah umat manusia dan dunia, sebagai "langit yang baru dan bumi yang baru" (2 Ptr 3:13) Bdk. Why 21:1.. Pada waktu itu keputusan Allah, untuk "mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi" (Ef 1:10), akan dilaksanakan secara definitif.” (Katekismus Gereja Katolik, 1043)


Pujilah Tuhan, hai segala karya Allah, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. 
 (Dan 3:57,58)

Doa Pembukaan


Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki mendirikan kerajaan yang akan lestari selamanya melalui Yesus Mesias, Hamba-Mu. Perkenankanlah kami melaksanakan sabda janji-Nya dan memberikan kesaksian dalam segala tingkah laku kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Nubuat Daniel (2:31-45)
   
    
"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."
  
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar! Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara. Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:57.58.59.60.61)
1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:5-11)
 
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
 
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
Laus tibi Christe 
(Terpujilah Kristus)


 
Renungan
   
  Akhir dunia mungkin merupakan isapan jempol bagi sebagian orang, seberkas obsesi bagi orang lain, tetapi tetap menjadi titik pertikaian bagi kita semua.

Film yang menggambarkan peristiwa akhir dunia akan selalu menikmati kesuksesan box-office yang bagus.

Bagi mereka yang dapat membayangkan lebih dari yang lain, mereka dapat memikirkan hal-hal yang akan terjadi pada dunia, hal-hal yang tidak dapat kita bayangkan.

Dan bagi sebagian besar dari kita, ketika kita mencoba untuk menerima bencana dan tragedi dan bencana yang datang satu demi satu, dan kadang-kadang bersama-sama, kita mungkin bertanya-tanya mengapa itu terjadi dan berapa lama lagi kita harus bertahan.

Dan jika kita bertanya-tanya dan mencoba untuk menerima apa yang terjadi di sekitar kita, Yesus menyatakan sebagai fakta: "...bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
 
Jadi sepertinya akan ada lebih banyak lagi yang akan datang dan sepertinya akan lebih lama lagi.

Seperti yang kita dengar di bacaan pertama, kerajaan besar akan datang dan pergi. Semuanya berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada satu batu pun yang tertinggal di atas batu lainnya dan semuanya akan hancur.

Namun, bahkan saat angin bertiup melintasi pasir yang bergeser dan waktu serta air pasang terus bergulir tanpa henti, hanya ada satu, dan hanya satu, stabilitas yang konstan.

Di tengah perubahan, besar atau kecil, Tuhan tetap sebagai stabilitas konstan kepada siapa kita dapat menaruh iman kita dan kepada siapa kita harus meletakkan iman kita.

Jika kita tidak menaruh iman kita kepada Tuhan yang adalah stabilitas kita yang konstan dan yang besar dalam kesetiaan, maka kita akan dipenuhi dengan imajinasi dan obsesi yang hanya akan membawa kita ke jurang delusi.
       
Mari kita terus-menerus menyerahkan hidup kita kepada penyelenggaraan Tuhan. Dengan demikian, hidup kita penuh dengan buah-buah yang berlimpah dengan kebaikan dan kebenaran.
    

 
Waspadalah supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia.' Dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kamu mengikuti mereka. (Luk 21:8)
     
Doa Penutup
 
Allah Bapa kami di surga, semoga kami mematuhi sabda-Mu serta Kauperkenankan merasakan apa yang membawa kedamaian dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami dapat mendiami dunia ini dengan baik dan sabar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian, Selasa 22 November 2021

Selasa, 23 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Kitab Suci melukiskan pembaharuan yang penuh rahasia itu, yang akan mengubah umat manusia dan dunia, sebagai "langit yang baru dan bumi yang baru" (2 Ptr 3:13) Bdk. Why 21:1.. Pada waktu itu keputusan Allah, untuk "mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi" (Ef 1:10), akan dilaksanakan secara definitif.” (Katekismus Gereja Katolik, 1043)


Pujilah Tuhan, hai segala karya Allah, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. 
 (Dan 3:57,58)

Doa Pembuka 


Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki mendirikan kerajaan yang akan lestari selamanya melalui Yesus Mesias, Hamba-Mu. Perkenankanlah kami melaksanakan sabda janji-Nya dan memberikan kesaksian dalam segala tingkah laku kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Nubuat Daniel (2:31-45)
   
    
"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."
  
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar! Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara. Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:57.58.59.60.61)
1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:5-11)
 
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
 
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
Laus tibi Christe 
(Terpujilah Kristus)


 
Renungan
   
  Akhir dunia mungkin merupakan isapan jempol bagi sebagian orang, seberkas obsesi bagi orang lain, tetapi tetap menjadi titik pertikaian bagi kita semua.

Film yang menggambarkan peristiwa akhir dunia akan selalu menikmati kesuksesan box-office yang bagus.

Bagi mereka yang dapat membayangkan lebih dari yang lain, mereka dapat memikirkan hal-hal yang akan terjadi pada dunia, hal-hal yang tidak dapat kita bayangkan.

Dan bagi sebagian besar dari kita, ketika kita mencoba untuk menerima bencana dan tragedi dan bencana yang datang satu demi satu, dan kadang-kadang bersama-sama, kita mungkin bertanya-tanya mengapa itu terjadi dan berapa lama lagi kita harus bertahan.

Dan jika kita bertanya-tanya dan mencoba untuk menerima apa yang terjadi di sekitar kita, Yesus menyatakan sebagai fakta: "...bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
 
Jadi sepertinya akan ada lebih banyak lagi yang akan datang dan sepertinya akan lebih lama lagi.

Seperti yang kita dengar di bacaan pertama, kerajaan besar akan datang dan pergi. Semuanya berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada satu batu pun yang tertinggal di atas batu lainnya dan semuanya akan hancur.

Namun, bahkan saat angin bertiup melintasi pasir yang bergeser dan waktu serta air pasang terus bergulir tanpa henti, hanya ada satu, dan hanya satu, stabilitas yang konstan.

Di tengah perubahan, besar atau kecil, Tuhan tetap sebagai stabilitas konstan kepada siapa kita dapat menaruh iman kita dan kepada siapa kita harus meletakkan iman kita.

Jika kita tidak menaruh iman kita kepada Tuhan yang adalah stabilitas kita yang konstan dan yang besar dalam kesetiaan, maka kita akan dipenuhi dengan imajinasi dan obsesi yang hanya akan membawa kita ke jurang delusi.
       
Mari kita terus-menerus menyerahkan hidup kita kepada penyelenggaraan Tuhan. Dengan demikian, hidup kita penuh dengan buah-buah yang berlimpah dengan kebaikan dan kebenaran.
    
Antifon Komuni (Luk 21:8)
 
Waspadalah supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia.' Dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kamu mengikuti mereka.
     
Doa Penutup 
 
Allah Bapa kami di surga, semoga kami mematuhi sabda-Mu serta Kauperkenankan merasakan apa yang membawa kedamaian dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami dapat mendiami dunia ini dengan baik dan sabar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.